Laskar Pelangi, Laskar Franchisee

Di dalam novel dan film Laskar Pelangi, kita mengenal sosok-sosok guru dan murid hebat yang begitu gigih dan tegar menggapai cita-cita, berani mengambil jalan beda, dan kreatif dalam mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Dalam dunia waralaba saya juga punya istilah ”Laskar Franchisee”. Seperti halnya Laskar Pelangi, Laskar Franchisee ini gigih dan tegar menggapai apa yang mereka cita-citakan, berani mengambil jalan beda tak sekedar ikut mainstream, dan kreatif abis dalam mewujudkan mimpi-mimpi mereka.

Mereka adalah (…sayangnya) sekelompok kecil franchisee yang lain dari yang lain. Mereka adalah franchisee yang masuk dalam ”club of excellence”. Seperti halnya Laskar Pelangi, mereka berani bermimpi besar, dan tak sebatas itu, mereka juga mampu mewujudkan mimpi-mimpi besar tersebut. Mereka mampu membesarkan franchise yang dipegangnya secara extraordinary sebagai buah dari kerja keras, inovasi, keberanian mengambil risiko, imajinasi, dan kengototan dalam menggapai visi yang sudah mereka gariskan.

Fabian Gelael adalah salah satu sosok ”anggota” dari Laskar Franchisee ini. Kenapa? Karena orang ini hebat. Sebagai franchisee merek global Kentcky Fried Chicken (KFC) Fabian punya cara nyleneh-kreatif-inovatif dalam membesarkan bisnis franchise-nya. Terobosannya ”out-of-the-box” sehingga sama sekali tak terpikirkan oleh satupun pemain di industrinya. Menariknya, karena idenya keterlaluan dan tak umum, si franchisor di Amerika tegas-tegas menentangnya. Tapi, seperti halnya anggota Laskar Pelangi, Fabian tak gapang gentar, tetap ngotot, dan ngeyel dengan ide gilanya. Kengototannya berbuah, ide yang belum pernah diterapkan oleh satupun gerai KFC di seluruh dunia itu pun diterima.

Baca Selengkapnya

New Wave Marketing

Tangga 11 Desember nanti MarkPlus Inc. kantor saya punya gawe besar. Gawe besar itu adalah MarkPlus Conference 09, sebuah konferensi marketing yang menjadi ajang berkumpulnya ribuan marketer dari seluruh pelosok negeri. Hajatan besar ini memang rutin dilakukan tiap tahun, namun tahun ini punya makna khusus, pertama karena berobsesi memecahkan rekor peserta yang diharapkan akan mencapai 4000 marketer: “Size does matter!” Harus diingat, event seakbar Global Brand Forum di Singapura pesetanya tak mencapai 2000 orang. Kedua, topik yang diangkat di MarkPlus Conference kali ini merupakan tema yang fresh dan kini sedang menjadi diskurus marketer di seluruh dunia, yaitu apa yang kami sebut New Wave Marketing.

Apa itu New Wave Marketing? New Wave Marketing sesungguhnya merupakan dekonstruksi terhadap pendekatan marketing tradisional yang bersifat “vertikal”. Pendekatan vertikal yang saya maksud adalah pendekatan pemasaran yang menggunakan media massal seperti seperti TV, Radio, Koran, dan sebagainya; arahnya one-way sehingga tidak memungkinkan terjadinya interaksi intens antara brand dengan konsumen; dan sifatnya “one-to-many” sehingga tidak bisa fokus . Dalam pendekatan ini konsumen menjadi semacam “obyek penderita” yang dijadikan target market oleh si marketer.

Baca Selengkapnya

Waralaba dan Brand Building

* Dimuat di majalah Franchise bulan April 2008

Salah satu klien saya adalah sebuah hotel yang sukses luar biasa. Awalnya berdiri satu, kemudian sukses nambah lagi menjadi dua. Dari dua menjadi empat, dan akhirnya sekarang sudah menjadi belasan. Setelah banyak, hotel ini menghadapi dua problem—nice problem. Pertama posisi produknya jadi campur-aduk, karena dengan satu nama merek, hotelnya bisa bermacam-macam kelas: bisa bintang dua, bintang tiga, bisa juga bintang empat, bahkan lima, sehingga pelanggannya bingung. Masalah kedua, hotel ini ingin growth lebih cepat lagi namun terkendala karena setiap hotel yang akan dibangun setidaknya harus keluar uang dari koceknya Rp 80-an miliar, mana kuat.

Menghadapi problem itu, apa solusinya? Solusinya adalah waralaba. Pertama-tama melakukan refocusing dengan berkonsentrasi di hotel bintang tiga, kemudian dilakukan upaya-upaya brand building secara lebih sistematis. Setelah brand building jalan bagus maka hotel itu lebih gampang melenggang di pasar dengan menggunakan sistem waralaba. Tujuannya apa? Tujuannya adalah mencapai growth secepat mungkin tanpa keluar biaya investasi yang gila-gilaan. Hilton, Hyatt, Sheraton bisa membangun hotel, merambah ke seluruh pelosok dunia dengan cepat hanya dengan “modal dengkul”. Tapi harus diingat, itu terjadi setelah hotel-hotel top itu membangun brand yang solid.

Baca Selengkapnya