Giving Business Model

Sabtu kemarin (29/4) saya memandu diskusi #entrepreneursTalk “Branding Culinary Business” hasil kerja bareng Komunitas Memberi, BCA, dan SmartFM. Obrolan santai ini menampilkan para pembicara hebat: Mas Tantyo Bangun, Kecipir.com; Mbak Vita Datau pakar Gastronomi dan Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar; Nadia Tenggara, Go Food; Sarita Sutedja, Warunk Upnormal. Great speakers, great audiences. … Baca Selengkapnya

Dengan Digital, Mengubah Dunia

“When we change the way we communicate, we change society” Ketika kita mampu mengubah bagaimana masyarakat berkomunikasi dengan sesama masyarakat maupun dengan pemimpinnya, maka transformasi luar biasa bakal tak terhindarkan. Ungkapan Clay Shirky, pakar internet, dalam Here Comes Everybody (2008) itu begitu mengena begitu kita kaitkan dengan sepak terjang lima orang hebat penerima Anugerah Telkomsel … Baca Selengkapnya

Brand of Shame

Brand is a fragile thing. Saya sering menggambarkan brand layaknya sebuah guci dari jaman Mesir kuno. Guci tersebut tak ternilai harganya, namun begitu kita keliru menaruhnya dan tersenggol anak kecil dan kemudian pecah, maka guci tersebut seketika itu pula menjadi tak ada nilainya. Untuk membangun brand Anda butuh waktu bertahun-tahun, belasan tahun, bahkan puluhan tahun. … Baca Selengkapnya

Facebook, Freeport

Apa hubungannya Facebook dengan Freeport? Pekan ini saya seperti disamber geledek membaca dua berita di koran. Yang pertama membuat saya bungah luar biasa, sembari terenyuh. Yang kedua membuat sedih luar biasa, sambil mengelus dada, amit-amit jabang bayi. Satu mengenai Facebook, kedua mengenai Freeport. Bersyukur, Bersyukur, Bersyukur Berita pertama datang dari Mark Zuckerberg CEO Facebook yang … Baca Selengkapnya

Nadjikhnomic

Minggu lalu saya mampir di kantor pusat Kelola Mina Laut (KML) Group di Gresik diundang oleh pendirinya pak Mohammad Nadjikh. Saya ke Gresik dalam rangka riset untuk buku saya The Giving Leader dengan mewawancarai pak Nadjikh dan jajaran manajemen KML. Sebelumnya saya sudah melakukan studi literatur mengenai sepak terjang pak Nadjikh di industri pengolahan hasil laut, tapi baru tahu betul siapa sosok Mohammad Nadjikh setelah praktis seharian ketemu.

Bagi saya pak Nadjikh adalah sosok giving leader hebat yang populasinya langka di negeri ini. Latar belakangnya yang berasal dari keluarga penjual ikan miskin di Gresik dan pola hidup prihatin sejak kecil (saat kuliah di IPB, ayahnya meninggal dan ia harus menggantikan sang ayah untuk mengasuh tujuh adiknya) telah menempa dan membentuk karakter pak Nadjikh menjadi entepreneur yang ulet dan mementingkan banyak orang, tidak selfish. Misi hidupnya cuma satu, membawa kemanfaatan kepada banyak orang.

Baca Selengkapnya

The Winning Giver

Dalam tulisan minggu lalu saya membahas temuan menarik dari riset yang dilakukan Adam Grant, penulis buku Give and Take. Menurutnya, ada dua jenis Giver, yaitu Giver yang masuk dalam kelompok bottom performer (untuk gampangnya saya sebut Losing Giver) dan Giver yang masuk ke dalam top performer (saya sebut Winning Giver). Pertanyaan menariknya, kenapa ada Losing Giver dan  Winning Giver? Apa yang membedakan keduanya? Dan yang paling penting, bagaimana cara untuk menjadi Winning Giver dan bukannya terperosok menjadi Losing Giver?

Baca Selengkapnya

Sukses Karena Memberi

*Dimuat di KompasKlass, Jumat 9 Mei 2014 Ketika keserakahan meradang, dunia yang kita ciptakan adalah dunia muram yang penuh diwarnai saling sikut, makan, fitnah, dan membinasakan. Jika demikian, manusia bisa menjadi “predator” bagi manusia lain. Aksi predator ini terjadi diberbagai lapangan, mulai dari karier, bisnis, maupun politik. Tempat kerja, misalnya, sekadar menjadi ajang perebutan posisi … Baca Selengkapnya

Taker, Giver, Matcher

Saat ini saya sedang getol menyelesaikan riset untuk buku saya terbaru berjudul Giving Leader yang insya Allah terbit bulan agustus 2014 mendatang. Pengembaraan riset melabuhkan saya pada buku karya profesor muda nan jenius, Adam Grant, dari sekolah bisnis Wharton. Buku fenomenal ini berjudul Give and Take (2013). Menurut profesor psikologi organisasi berusia 31 tahun ini, orang dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu: Giver, Taker, dan Matcher.


Baca Selengkapnya

The Giving Leader

Ada tiga momen menyentuh yang membuat hati saya bergetar kemarin siang (7/9). Ceritanya, kemarin saya bersama teman-teman Komunitas Memberi (@memberiID) menggelar sesi sharing di kantor pusat JNE, Tomang. Sesi sharing yang mengambil topik Building a Giving Company ini menampilkan dua entrepreneur hebat. Yang pertama adalah pak Johari Zein, CEO dan pendiri JNE. Kedua mas Karman, pendiri sidjibatik asal Bantul Yogyakarta.

Baca Selengkapnya