Sadar Branding

Jumat malam (5/7) lalu di markas Obrolan Langsat (#Obsat), Jl. Langsat, Kebayoran Baru, saya kumpul bareng teman-teman Twitter ngobrol ngalor-ngidul berbagi dan bertukar ide ditemani “sego kucing” (menu favorit angkringan khas dusun Mbayat, Klaten) dan teh jahe panas kebul-kebul. Terlalu high-end kalau disebut forum diskusi; mungkin lebih tepat disebut “cakrukan” mengacu pada tradisi kongko-kongko yang dulu waktu mahasiswa sering saya lakukan di warung angkringan pojok kampus UGM, Bulaksumur.

Di situ komplit berkumpul mulai dari entrepreneur, penulis buku, wartawan, aktivis dan pemimpin komunitas (movement leader), konsultan, pakar HAKI (hak atas kekayaan intelektual), sampai selebritas stand-up comedy. Seru banget kami ngobrolin brand lokal. Kami ngobrol tentang brand lokal yang kian terhimpit oleh ekspansi brand global. Kami seru sharing mengenai beberapa local cool brand (seperti: Kopi Kultur di Bali atau Sour Sally yang banyak dikira sebagai brand asing) yang membanggakan. Tak ketinggalan kami membedah kampanye word of mouth batik dan fenomena “boom distro” tahun 2000-an.

Baca Selengkapnya

UKM Kreatif

UKM kreatif? Cool! Kenapa cool? Untuk menjadi pengusaha kelapa sawit Anda butuh lahan ribuan hektar. Untuk menjadi konglomerat otomotif Anda butuh pabrik raksasa lengkap dengan assembly line yang super canggih. Untuk menjadi UKM kreatif Anda cuma butuh dua hal: laptop dan colokan (yes, plus Wifi) di gerai Starbucks. Ya karena pabrik UKM kreatif ada di otak: “Your brain is your factory!!!

Istilah UKM kreatif saya gunakan mengacu kepada istilah industri kratif (creative industry) yang begitu ngetren lima tahun terakhir. Banyak definisi yang diberikan pakar mengenai industri kreatif, tapi saya menyukai definisi yang satu ini: “creative industry is industry which have their origin in individual creativity, skill and talent. It concerned with the generation or exploitation of knowledge and information”. Jadi modal utama UKM kreatif adalah ide yang diolah di dalam otak kita.

Alat produksi utama dari sebuah UKM kreatif adalah ide/pengetahuan dan proses utamanya adalah menciptakan dan mengolah ide/pengetahuan tersebut menjadi produk dan layanan bernilai tinggi bagi konsumen. Jika Anda seorang arsitek, maka Anda mencipta dan mengolah ide mengenai konsep rumah atau gedung. Jika Anda seorang disainer kaos, maka Anda mencipta dan mengolah ide mengenai konsep desain kaos. Jika Anda seorang pengembang game online, maka Anda mencipta dan mengolah konsep games yang exciting bagi para gamers.

Sektor industri berbasis ide ini mencakup 15-an bidang yang kini sedang hot di banyak negara. Bidang-bidang tersebut adalah: periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, disain, fashion, penerbitan, film/video, TV/radio, musik, fotografi, perangkat lunak dan layanan komputer.

Baca Selengkapnya