McD x BTS

 “THE POWER OF FANS MARKETING” Ini lho yang membuat anak saya HISTERIS…. Baru pesen aja sudah HISTERIS 😄😄😄 Begitu petugas antaran McDelivery nyampek di rumah… langsung HISTERIS untuk ke-dua kali 😅😅😅. Dan begitu foto di atas di-posting di IG, maka pecah HISTERIS ke-tiga kali 🤣🤣🤣 Itulah cerdasnya McD memahami suasana psikologis para ARMY untuk meroketkan … Baca Selengkapnya

Customer Evangelist: “ARMY dan BTS

Jangan samakan para ARMY (fans BTS) yang membeli “BTS Meal” kemarin…  …dengan kita-kita (bukan fans berat BTS) yang membeli paket French Fries + Cola + Nugget biasa di McD.  Yang pertama adalah CUSTOMER EVANGELIST. Sementara yang kedua adalah customer biasa.  Keduanya beda sama sekali; layaknya BUMI dan LANGIT.  French fries + Cola + Negget have … Baca Selengkapnya

Angry Customers

Kata-kata di gambar di atas saya kutip dari judul buku karya Pete Blackshaw (2008). Tapi kata-kata yang di sisi bawah perlu saya koreksi menjadi:  “ANGRY customers tell MILLION friends.  Kebetulan dua video viral minggu lalu mengonfirmasi hal itu:  + Emak-emak MARAH keterlaluan ke kurir gegara kiriman barang COD-nya tak sesuai harapan. + Embak-embak MARAH ke … Baca Selengkapnya

Merayakan Viral Pokemon Go

Minggu-minggu ini kita menyaksikan dua kejadian viral dahsyat yang terjadi bersamaan yaitu Pokemon Go dan kasus virus palsu. Setiap terjadi gelombang viral, baik itu produk (iPhone), layanan (Klinik Tong Fang), iklan (Mastin si kulit manggis), meme (Bekasi dan AADC), video (Gangnam Style), game (Pokemon Go), atau kasus (virus palsu dan sidang kasus Jessica) selalu saja … Baca Selengkapnya

Akik

Heboh batu akik menyapu seluruh pelosok negeri. Di mana-mana orang ngobrolin batu akik. Ngomongin batu akik kini tak kalah seru dibanding ngomongin sepak bola, bisa seharian nggak ada habisnya. Bisnis batu akik pun tumbuh bak jamur di musim hujan. Batu Bacan, batu Garut, batu Sungai Dareh, batu Kalimaya, atau batu Giok Aceh menjadi “selebritis” yang … Baca Selengkapnya

Accidental WOM

Minggu lalu seorang pramugari Garuda Indonesia bikin heboh di jagad Twitter. Pasalnya seorang penumpang asal Kepong, Malaysia “memergoki” sang pramugari sedang khusyu’ menunaikan ibadah sholat sekitar 10 menit setelah pesawat lepas landas. Kagum abis pada kesolehan mbak pramugari, si penumpang sontak memotretnya dengan kamera ponsel dan kemudian menyebarkannya melalui akun Facebook. Sejurus kemudian, decak kagum membahana di jagad Twitter dan Facebook.

Baca Selengkapnya

“Andai Aku Jadi Gayus”

Semua pembaca tentu tahu judul tulisan ini adalah lagu yang paling top saat ini di Tanah Air. Sejak di-upload di YouTube seminggu lalu, lagu ini melejit bak meteor. Ditulis dan dinyanyikan seorang mantan napi, Bona Paputungan, lagu ini meroket karena mengusung lirik lagu yang sarat kritik sosial dan penuh kehebohan. Wajar saja karena saat lagu itu di-upload di YouTube Gayus “sang superstar” Tambunan yang menjadi obyek lagu sedang menuai puncak kehebohan. Ya, karena seiring dengan “demam unduh” klip lagu itu di YouTube, hakim menjatuhkan putusan super kontroversial.

Saya bukan anggota satgas pemberantasan mafia hukum yang suka nabrak-nabrak pagar. Saya bukan pengamat politik yang suka nglantur dan sok pintar. Saya juga bukan politikus Senayan yang hobinya bikin pansus dan nampang di talkshow TV-TV nasional. Saya nggak ngerti politik, saya hanya ngerti marketing. Karena itu tulisan ini tak bermaksud memperuncing seteru antar kelompok kepentingan yang ramai-ramai menunggangi kasus Gayus. Tulisan ini hanya mencoba menarik secuil pelajaran dari heboh klip “Andai Aku Jadi Gayus”. Ya, karena begitu banyak pelajaran marketing yang bisa kita tuai dari heboh klip tersebut. Berikut ini pelajaran-pelajarannya.

#1. World-Famous in 15 Minutes
Tahun 1968, Andy Warhol, pelukis pop culture paling kesohor, pernah membuat ungkapan yang legendaris, “In the future, everyone will be world-famous in 15 minutes,” ujarnya. Ketika Warhol mengucapkan itu, tak sebersitpun terpikir di kepalanya sebuah situs bernama YouTube. Tapi seperti kita saksikan bersama, ramalan Warhol itu kini terwujud. Siapapun Anda bisa menjadi terkenal hanya dengan modal kamera genggam dan sedikit kreativitas. Perangkat media sosial seperti YouTube memungkinkan siapapun — tua-muda, kaya-miskin, bahkan seorang mantan napi — untuk menjadi maha bintang. Bagi marketer, ini adalah peluang branding yang luar biasa. Dan seorang Bona Maputungan mampu memainkannya dengan sangat cantik.

Baca Selengkapnya

Horizontal Marketing = “Bola Liar”

Beberapa hari lalu (16/3), seorang rekan FB Cahyadi Tan menulis note berjudul: “Kelemahan iPhone 3G – Baca Dulu Sebelum Anda Memutuskan Untuk Membeli!“, berikut link-nya: Jeleknya iPhone 3G Note itu dia tulis berdasarkan tulisan yang diposting temannya di FB juga, isinya mengenai kelemahan-kelemahan dasar iPhone 3G yang dilaunch di tanah air 20 Maret lalu (Diusung … Baca Selengkapnya

“Republik Facebook”

Ide posting ini datang dari postingan mas Enda Nasution. Dalam posting-nya Mas Enda menampilkan data bahwa pengguna FB sudah mau menerobos angka 1 juta (total pengguna FB saat ini sekitar 160 juta). Dalam posting Mas Enda, per 27 Januari member FB sudah mencapai 968.481 mengungguli jumlah member dari Malaysia dan Singapura. (lihat grafik). Mungkin per … Baca Selengkapnya

CROWD “Marketing Becomes Horizontal” – Manifesto #9: Your Product and Services Should be CONTAGIOUS

Produk Anda harus kayak flu burung atau kolera.

Begitu meluncur di pasar (atau bahkan jauh sebelumnya) langsung: “Buzzzzzzzz”. Langsung meledak!!!… Langsung mewabah!!!… Langsung menjalar ke mana-mana!!!

Sebuah produk atau layanan haruslah memiliki ”efek wabah” yang memicu viral atau ”worth of mouth” alias promosi dari mulut ke mulut yang menyebabkan orang yang menerimanya ”klepek-klepek” nggak tahan.

Saya berani katakan, worth of mouth dari seorang konsumen memiliki daya mempengaruhi SERIBU KALI lipat lebih ampuh dari serangan seorang salesman. ”Your product and services should be CONTAGIOUS”

Steve Jobs tak hanya jago membuat produk yang cool. Ia juga jago membikin produk hebatnya kayak kolera. Buktinya adalah sukses iPhone yang gila-gilaan.

Awalnya, di ajang MacWorld 9 Januari 2007 dia mengumumkan bakal produk tercanggih dan ter-cool dalam sejarah Apple. Dengan gaya flamboyan khas Steve, di situ dia demokan bagaimana teknologi touch screen bekerja. Di situ pula dia tunjukkan tampilan iPone yang cool abis: hitam elegan, tipis, sleek, dan bersih tanpa ada semrawut keyboard, Steve menyebutnya “virtual keyboard.” Gadget lovers di seluruh dunia pun terperangah.

Keesokan harinya video sambutan dan demo iPhone berduarasi 47 menit 29 detik itu beredar di internet. Saya sendiri mendapatkannya kira-kira sebulan setelahnya dari forward-an email seorang teman. Di email tersebut si teman memberikan pesan singkat: “It’s trully revolutionary product!”

Saya jadi penasaran bukan main. Dan betul, begitu saya lihat bagaimana Steve mendemokan teknologi touch screen, saya langsung terkesima dan jatuh cinta dengan gadget ini. Tak berselang lama, 10 email forward-an saya pun meluncur ke 10 teman kantor saya. Pagi saya forward, siangnya pas kongko-kongko di kantin iPhone pun menjadi polemik seru di antara 10 teman. Dalam waktu semalam seluruh dunia pun terjangkit wabah bernama: “kolera iPhone”.

Pertanyaanya, bagaimana produk dan layanan Anda bisa menciptakan wabah buzz?

Baca Selengkapnya