Dahsyat! Harga emas kini telah mencapai titik tertinggi dlm sejarah (βall time highβ). Tercatat pada pagi hari hari ini harganya sudah mencapai Rp 1.283.000/gram.
Faktor suku bunga the Fed, pelemahan dolar, dan kondisi ekonomi global manjadi driver terkuat dari lonjakan harga ini.
Menariknya, di tengah harga emas yang sudah kepalang tinggi, minat masyarakat memborong emas masih kenceng luar biasa.
Apalagi menjelang lebaran, dimana THR sdh pada cair, aksi serbu emas justru kian seru.
Fenomena borong emas menjelang lebaran ini bisa dijelaskan dgn konsep FOMO.
+ SCARCITY ERROR
Makin langka makin laris. Makin sedikit makin diminati. Makin susah dicari, makin dicari-cari. Itulah bias kognitif βscarcity errorβ.
Masyarakat meyakini bahwa pasok emas akan terus-menerus terbatas. Karena bakal tetap langka, mereka tetap melakukan aksi beli tak peduli setinggi apapun harganya kini.
+ SOCIAL PROOF
Membeli emas menjelang lebaran sudah menjadi tradisi di Indonesia. Maka tak heran jika saat ini toko emas di mana-mana ramai.
βSocial proofβ menjadi pemantik dari makin ramainya toko emas. Sebab βjika orang lain beli emas, maka saya pun harus ikut-ikutan beli emasβ.
+ LOSS AVERSION
Kecenderungan loss aversion membuat investor khawatir akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dari terkereknya harga emas kali ini.
βTakut kehilangan kesempatanβ inilah yang membuai mereka untuk tetap menyerbu emas, walaupun harganya sudah kepalang tinggi.
Pesan saya satu, jangan sampai Anda terbuai oleh βjebakan FOMOβ sehingga kalap memborong emas, tapi kemudian harga emas jatuh pada minggu-minggu ke depan.
Anda rugi bandar.
Follow π @yuswohady