ππŽπ‘πŽππ† π„πŒπ€π’ β€œπ€π°πšπ¬ π…πŽπŒπŽ!!!”

Uncategorized

Dahsyat! Harga emas kini telah mencapai titik tertinggi dlm sejarah (β€œall time high”). Tercatat pada pagi hari hari ini harganya sudah mencapai Rp 1.283.000/gram.

Faktor suku bunga the Fed, pelemahan dolar, dan kondisi ekonomi global manjadi driver terkuat dari lonjakan harga ini.

Menariknya, di tengah harga emas yang sudah kepalang tinggi, minat masyarakat memborong emas masih kenceng luar biasa.

Apalagi menjelang lebaran, dimana THR sdh pada cair, aksi serbu emas justru kian seru.

Fenomena borong emas menjelang lebaran ini bisa dijelaskan dgn konsep FOMO.

+ SCARCITY ERROR

Makin langka makin laris. Makin sedikit makin diminati. Makin susah dicari, makin dicari-cari. Itulah bias kognitif β€œscarcity error”.

Masyarakat meyakini bahwa pasok emas akan terus-menerus terbatas. Karena bakal tetap langka, mereka tetap melakukan aksi beli tak peduli setinggi apapun harganya kini.

+ SOCIAL PROOF

Membeli emas menjelang lebaran sudah menjadi tradisi di Indonesia. Maka tak heran jika saat ini toko emas di mana-mana ramai.

β€œSocial proof” menjadi pemantik dari makin ramainya toko emas. Sebab β€œjika orang lain beli emas, maka saya pun harus ikut-ikutan beli emas”.

+ LOSS AVERSION

Kecenderungan loss aversion membuat investor khawatir akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dari terkereknya harga emas kali ini.

β€œTakut kehilangan kesempatan” inilah yang membuai mereka untuk tetap menyerbu emas, walaupun harganya sudah kepalang tinggi.

Pesan saya satu, jangan sampai Anda terbuai oleh β€œjebakan FOMO” sehingga kalap memborong emas, tapi kemudian harga emas jatuh pada minggu-minggu ke depan.

Anda rugi bandar.
Follow πŸ‘‰ @yuswohady

Bagikan Artikel ini βž™

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *