Kalau kita meyakini bahwa tahun depan adalah Tahun GELAP, maka akan kejadian tahun depan adalah Tahun GELAP.
Tapi sebaliknya, kalau kita meyakini tahun depan adalah Tahun TERANG penuh keberkahan, maka akan kejadian tahun depan adalah Tahun TERANG.
Itulah yang disebut SELF-FULFILLING PROPHECY.
KEYAKINAN akan menuntun kita mencapai apa yang kita harapkan.
KEYAKINAN dan HARAPAN yang sangat kuat, sadar atau tidak sadar, akan membentuk PERILAKU dan AKSI kita, sehingga apa yang kita yakini dan harapkan akan TERWUJUD.
Ketika kita meyakini 2023 adalah Tahun TERANG, maka setiap perilaku dan tindakan kita seperti “DITUNTUN” oleh alam semesta di sekitar kita untuk mewujudkanya.
Karena itu ketika semua pejabat, ekonom, dan influencer seperti dikomando mengatakan bahwa 2023 adalah Tahun GELAP, reaksi spontan saya adalah mati-matian menolaknya.
Memang betul angka-angka statistik dengan gamblang menggambarkan fakta bahwa tahun 2023 adalah Tahun GELAP:
- Perang Rusia-Ukraina kian meradang
- STAGFLASI menghantui dunia
- Krisis ENERGI dan PANGAN menghadang
- Dolar melangit, RUPIAH tumbang
- DAYA BELI anjlok, permintaan mengerut
Itu semua adalah FAKTA dan KENYATAAN.
Namun KEYAKINAN bisa mengaburkan fakta dan kenyataan. Bahkan KEYAKINAN bisa MEMBALIK kenyataan 2023 Tahun GELAP, menjadi Tahun TERANG.
Kenapa begitu?
Karena ketika kita meyakini 2023 adalah Tahun TERANG, maka kita akan LEBIH melihat:
- Sisi POSITIF ketimbang negatif
- Sisi PELUANG ketimbang ancaman
- Sisi OPTIMIS ketimbang pesimis
- Sisi BERJUANG ketimbang menyerah pada keadaan
- Sisi KESUKSESAN ketimbang kegagalan
Mari kita meyakini bahwa 2023 adalah Tahun TERANG.
Follow ???? @yuswohady
