Beberapa Pelajaran
Satu-persatu brand endorser, influencer, dan selebritas yang mengendorse investasi bodong dipanggil polisi.
Ada Ivan Gunawan, Ello, DJ Una, Rizky Billar, Lesti Kejora, dll. Rangkaian gerbong brand endorser berurusan dengan polisi bakal terus berlangsung dalam beberapa minggu ke depan.
Di era horizontal, setiap orang punya media dan bisa mengkapitalisasi media tersebut dengan menjadi brand endorser.
Tak hanya MEGA ENDORSER dengan jutaan followers, MICRO dan NANO endorsers pun kini laris manis menjadi endorser untuk target circle dan target audience-nya masing-masing.
Kasus ini menjadi pelajaran sangat berharga bagi endorser agar tak celaka di kemudian hari. Berikut beberapa pelajarannya:
#1. TELITI SEBELUM DIBELI
Sebelum menerima tawaran endorse Anda harus memastikan bahwa produk dan perusahaan yang di-endorse harus tak bermasalah. Contohnya investasi bodong yang sekarang marak.
#2. AWAS KENA SOMASI
Endorser adalah pihak yang punya andil dalam mempengaruhi konsumen membeli produk/layanan.
Ini merupakan RISIKO yang harus diantisipasi oleh setiap endorser jika si konsumen melakukan somasi ke mereka.
Dalam kasus investasi bodong hal ini sudah terjadi dimana konsumen yang dirugikan meminta pertanggung-jawaban kepada si endorser.
Hati-hati, kini profesi brand endorser kian berisiko
#3. JAGA REPUTASI
Jangan dikira endorser tak perlu building brand. Endorser harus membangun PERSONAL BRAND dengan cara membangun identitas dan positioning yang clear dan fokus.
Karena itu mereka harus selektif dalam memilih brand yang RELATE & RELEVANT dengan identitas dan positioning tersebut. Jadi nggak bisa asal ambil.
Follow 👉 @yuswohady