WEDANGAN
Sebagai wong Jowo “ndeso”, jiwa-raga saya langsung “terhisap” ke masa kecil di kampung saat wedangan di tempat ini.
Menunya sungguh ngangenin:
- Teh sere gula batu
- Sego kucing (dengan piring seng)
- Tempe mendoan
- Tahu bacem
- Gemblong (jadah)
- Sate kikil
- Krupuk gendar
Yang jualan mbok sepuh. Tentu saja pelayanannya nggak sesigap McD or KFC. Tapi nggak papa, itu justru bagian dari experience: “alon-alon waton klakon” ????
Ambiennya pun tak kalah ngangenin: iringan klenengan gendhing Jowo.
Papan pengumuman untuk pengunjung pun pakai boso Jowo kromo inggil:
“Kasuwun masker dipun agem malih menawi wekdal papan pangandikan”
Semua disajikan apa adanya, tanpa dilebih-lebihkan, serba sederhana, tanpa dipaksakan, tanpa pemodal besar. Semua serba otentik dan genuine.
Maka lengkaplah, saya mendapatkan pengalaman yang dirindukan selama puluhan tahun.
Mungkin pengalaman yang hanya relevan untuk generasi seangkatan saya, kaum Gen-X ???? mungkin nggak relevan untuk milenial apalagi zilenial.
Otentisitas bisa menjadi alat diferensiasi yang ampuh untuk lepas dari kerumunan.
FolFollow ???? @yuswohady