Taktik yang diulang akan mudah ditengarai sehingga begitu mudah dihalau bahkan digunakan oleh lawan untuk melakukan serangan balik.
Inilah pelajaran bermakna dari mahaguru perang Sun Tzu: “The key to victory is the ability to use surprise tactics… SURPRISE leads to victory.”
Pada debat pertama, saya melihat Gibran cerdas menggunakan taktik “surprise” ini.
Kala itu Gibran diremehkan, dianggap “anak kemarin sore” yang menghadapi dua politikus senior dengan pengalaman segudang.
Netizen terhenyak ketika ternyata Gibran tampil prima dengan kepercayaan diri yang tinggi dan kesiapan materi yang sangat baik.
Alih-alih “diserang”, Gibran justru offensif “menyerang” dua lawan seniornya. Senjata pamungkasnya adalah “SURPRISE ATTACK” dengan mengajukan pertanyaan singkatan: “SGIE”.
Pertanyaan “jebakan” ke Cak Imin ini sukses karena kemudian ketahuan, Cak Imin tak tahu singkatan tersebut. 1:0 utk Gibran.
Namun debat kedua adalah disaster bagi Gibran karena dia mengulang “surprise attack” tersebut baik ke Mahfud maupun Cak Imin.
Ke Mahfud ia tanya “Greenflation”. Sementara ke Cak Imin ia nanya “LFP”.
Apa jadinya kalau “surprise attack” diulang?
Serangan menjadi tumpul dan gampang ditebak arahnya, bahkan si senjata “makan tuan”.
Serangan balik mematikan dilayangkan Mahfud dengan mengatakannya sebagai : “receh & gimmick”. Begitupun “serangan balik” Cak Imin dengan mengusung isu etika.
Hasilnya fatal, Gibran menuai sentimen negatif terbesar di medsos.
Surprise attack tak bisa diulang!!!
by @yuswohady