Minggu ini ada dua kasus BRAND CRISIS yg fatal.
Yg pertama menimpa Kinder Joy yg di brbgai negara (termasuk Indonesia) produknya ditarik krn diduga terkontaminasi bakteri Salmonella.
Kedua adl Vorte Peau yg diboikot netizen gegara dianggap melecehkan pakaian muslim bercadar.
Apa yg hrs dilakukan ketika brand mengalami krisis fatal sprti Kinder Joy or Vorte Peau?
#1. FIRST THING FIRST:
MAKE APOLOGIZE THEN CLARIFY
Salah maupun tdk salah, langkah cepat pertama yg hrs Anda lakukan meminta maaf.
Lalu dgn gamblang Anda hrs mengklarifikasi apa yg terjadi. Klarifikasi akan mendudukkan persoalan n informasi pd fakta yg sesungguhnya.
Don’t hide, defend, or ignore!!!
#2. QUICK, TRANSPARENT,
& GENUINE RESPONSE
Cepat n super serius memperbaiki keadaan, dmn top TOP LEADER hrs bicara langsung ke publik. Ia hrs meyakinkan publik bhw perusahaan sgt serius memulihkan keadaan.
Transparansi sdl faktor kunci utk “memadamkan kebakaran”. Setiap langkah yg diambil hrs disampaikan ke publik scra jujur n transparan.
#3. FIXING BRAND DAMAGE
Dlm setiap brand crisis umumnya trjd BRAND DAMAGE yg hrs disembuhkan n dipulihkan.
Ada 3 langkah memperbaiki brand yg “terluka”:
#1. Recover
#2, Refresh
#3. or Rebranding
Anda hrs pelan2 memulihakan brand IMAGE & REPUTATION yg rusak; meyegarkannya kembali; or klo sdh tak bisa tertolong lg Anda hrs mengubahnya melalui rebranding.
Follow 👉 @yuswohady