Beberapa brand memanfaatkan momentum puasa-lebaran untuk membangun “POSITIONING LEBARAN” setajam laser.
Empat brand yang stand-out di antara brand lain adalah:
+ Marjan
+ Wadimor
+ Promag
+ Kong Guan
BRAND DNA mereka adalah “LEBARAN” 😄
Bagaimana mereka mendapatkan posisi yang istimewa di benak konsumen sehingga sudah identik dengan lebaran?
#1. OTENTIK
Iklan-iklan brand tersebut memang terkait dengan “ritual” puasa-lebaran bukan mengada-ada. Jadi secara kategori produk memang sudah identik dengan lebaran.
Wadimor terkait “baju baru” di hari lebaran. Marjan identik dengan “minuman buka puasa”. Atau Khong Guan nyambung dengan “kue lebaran”.
#2. UNIQUE
Masing-masing brand tersebut menyampaikan pesan dengan pendekatan yang unik. Mereka sekaligus “perintis” keunikan tersebut, bukan peniru.
+ Wadimor mengandalkan kekuatan JINGLE yang diulang-ulang sehingga terpatri di otak kita.
+ Marjan mengandalkan kekuatan STORY yang dibikin berseri sepanjang ramadan dan klimaks di momen lebaran.
+ Promag mengandalkan kekuatan BRAND ENDORSER, Deddy Mizwar, yang konsisten dan ikonik.
+ Khong Guan bertumpu pada kekuatan WORD OF MOUTH (WOM) dan user-generated content (UGC) melalui meme kocak yang menciptakan intimacy.
#3. FOCUS
“Branding is about REPEATING.” Branding adalah tentang mengulang-ulang tanpa mengenal bosan.
Empat brand ini fokus hanya beriklan di momen puasa-lebaran. Mrk “TOTAL FOOTBALL”, semua resources di-pool hanya di satu titik waktu tertentu dan dijalankan konsisten belasan bahkan puluhan tahun.
Fokus menciptakan “KEKUATAN LASER” yang sulit ditandingi brand-brand lain yang alokasi resources-nya tersebar ke mana-mana.
Fokus adalah pekerjaan tersulit bagi marketer, karena mereka selalu “tergoda” untuk “mendapatkan semuanya”, akibatnya pesan bercabang ke mana-mana.
by @yuswohady