KENAPA ARTIS LOLOS ke Senayan?

Uncategorized

Berikut ini argumentasi saya dari sudut marketing dan consumer behavior.

#1. DUMB VOTERS

Struktur “pasar” si dalam kontestasi politik kita jauh dari sempurna karena adanya asymetric information.

Maksudnya, banyak voters yang tidak tahu “produk” yang akan dibelinya. Mereka memiliki keterbatasan informasi mgenai caleg-caleg yang akan dipilihnya.

Bayangkan, begitu membuka lembar suara, voters mendapati puluhan foto dan nama caleg, yang tak satupun mereka kenal, boro-boro rekam jejak dan visi-programnya.

Karena terbatas informasi, maka mereka memilih “sekenanya”. Di situlah kemungkinan besar artis di pilih.

#2. POPULARITY + LIKEABILITY = ELECTABILITY

Artis lolos ke Senayan bukanlah datang ujug-ujug dan instan. Mereka memiliki modal sosial yang mereka bangun susah-payah selama puluhan tahun.

Modal sosial tersebut adalah: POPULARITY dan LIKEABILITY.

Mereka adalah sosok-sosok yang dikenal luas (popularity) di masyarakat. Tak hanya itu, mereka juga begitu dekat dan dicintai masyarakat (likeability). Inilah keajaiban media yang memungkinkannya.

Di tengah pasar yang asimetris, popularity dan likeability sudah lebih dari cukup untuk membentuk keterpillihan (electability) di saat pencoblosan.

Inilah salah-satu “dosa” dari pemilu kita.

Kita memilih orang-orang yang akan menentukan nasib kita bukan karena karakter, kompetensi, visi-misi-program untuk kebaikan 270 rakyat.

Tapi karena mereka populer dan “dekat” dengan kita.
by @yuswohady

Bagikan Artikel ini ➙

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *