KENAPA HASIL SURVEI DI ATAS 50% MEMPENGARUHI DECISION TO VOTE?

Uncategorized

Setiap habis debat, selalu dimunculkan survei yang mendukung paslon 02 Prabowo-Gibran dengan narasi hasil survei elektabilitas di atas 50%. Sehingga pemilu cukup berlangsung satu putaran.

Secara teori, hasil survei elektabilitas yang DOMINAN dibanding paslon lain memang bisa mempengaruhi persepsi publik yang mengarah ke decision to vote.

Berikut 3 alasannya:

Ini dapat dianalisis melalui beberapa kerangka teori, terutama yang berkaitan dengan “bandwagon effect”, “perceived viability”, “cascade information”.

#1. BANDWAGON EFFECT

“Efek bandwagon” adalah fenomena psikologis dimana orang cenderung melakukan sesuatu terutama karena orang lain melakukannya.

Dalam konteks political marketing, efek bandwagon terjadi ketika pemilih memilih kandidat yang mereka lihat sebagai “ANTICIPATED WINNER” berdasarkan popularitas/dukungan yang diindikasikan oleh survei opini publik.

#2. PERCEIVED VIABILITY

Di sini pemilih cenderung mendukung kandidat yang mereka anggap memiliki KELAYAKAN & PELUANG nyata untuk menang.

Dengan mengkomunikasikan bahwa elektabilitasnya mencapai lebih dari 50% dan potensi untuk menang dalam satu putaran, maka si paslon berusaha meningkatkan persepsi kelayakannya di mata pemilih.

Hal ini memotivasi mereka untuk mendukung paslon terebut dengan peluang kemenangan yang lebih tinggi.

#3. CASCADE INFORMATION

Di sini, individu membuat keputusan berdasarkan pengamatan teradap tindakan orang lain daripada pengetahuan pribadi mereka sendiri.

Survei elektabilitas bisa memicu cascade (air terjun) informasi, dimana pemilih mengubah perilaku mereka untuk menyelaraskan diri dengan apa yang mereka lihat sebagai PILIHAN MAYORITAS.

Bahkan jika pilihan itu berbeda dari pilihan awal mereka.
by @yuswohady & @teguhsripambudi

Bagikan Artikel ini ➙

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *