KENAPA SOSIALITA SUKA PAMER TAS LV?

Uncategorized

Menyusul terungkapnya kasus mega korupsi tata niaga pertambangan timah Rp 271 triliun, beberapa hari terakhir merebak foto-foto Sandra Dewi yang memamerkan tas-tas mahal di Instagram.

Muncul pertanyaan mengusik, kenapa para sosialita senang memamerkan tas mahalnya di Instagram?

Berikut jawabannya dari sudut pandang psikologi & consumer behavior.

Pertama tas mahal itu menjadi STATUS SYMBOL bagi pemiliknya. Bahwa si empunya berasal dari kalangan “club of elite” tertentu.

Inilah wujud dari CONSPICUOUS CONSUPTION, konsumsi sebagai “alat pembeda” diri dari orang lain.

Kedua, SHOWCASE WEALTH & SUCCESS, menunjukkan ke kalayak bahwa mereka memiliki kekayaan luar biasa dan mencapai kesuksesan luar biasa.

Di era yang makin materialistik sekarang ini indikator sukses adalah seberapa banyak uang dan barang mewah yang bisa dikumpulkan.

Ketiga, SELF-PROMOTION, mempromosikan diri agar mereka dikenal luas di publik. Kekayaan dan ketenaran adalah “anak kembar” di rahim kapitalisme. Keduanya menjadi impian setiap orang.

Keempat, SOCIAL VALIDATION, mereka butuh “stempel sosial” untuk menunjukkan siapa mereka. Dan memang, kepemilikan barang mewah menjadi alat validasi sosial yang ampuh di zaman yang serba hedonis dan materialistik.

Kelima, PERSONAL STATEMENT, tas mahal menjadi media untuk mengomunikasikan taste, style, dan personal identity mereka. High class with high taste & lifestyle.

Keenam, mengejar SENSE OF EXCLUSIVITY, bahwa mereka adalah sebagian kecil kelompok elit. Memiliki tas LV so pasti bukan orang sembarangan.

Sense of exclusivity menciptakan “sense of superiority”. Dan kalau keblinger bakal berujung ke arah “sense of arogance”.
by @yuswohady

Bagikan Artikel ini ➙

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *