Bank Mandiri “mengekspor” LEADER ke berbagai institusi lain baik di BUMN, perusahaan swasta, bahkan pemerintahan.
Bank Mandiri memiliki posisi unik sebagai PABRIK LEADER (leadership engine): memproduksi leader, kemudian “menyebarkannya” ke institusi-institusi lain.
Posisi ini dulu dimainkan oleh Citibank yang dikenal sebagai “sekolah bankir” terbaik. Namun predikat ini kian luntur apalagi terakhir Citi melikuidasi operasi consumer banking-nya di Indonesia.
Menjadi “kawah candradimuka” terciptanya LEADER untuk mencukupi kebutuhan perusahaan, bahkan “mengekspor”-nya ke perusahaan lain bukanlah capaian yang gampang.
Dibutuhkan tak hanya sistem manajemen talenta (leadership talent management) yang solid, tapi juga menjadikan TRANSFORMASI perusahaan sebagai tempat untuk mengasah pengalaman dan kemampuan leadership si calon-calon pemimpin.
Di samping itu harus ada sosok LEADERSHIP MENTOR yang meng-grooming calon-calon pemimpin masa depan.
Di Bank Mandiri misalnya, sosok ini pada Agus Martowardoyo yang piawai mendidik pemimpin-pemimpin masa depan Bank Mandiri.
Di Telkom ada Arief Yahya yang telah banyak menghasilkan banyak “DIASPORA LEADERS” dari Telkom di perusahaan-perusahaan lain.
Perusahaan hebat bukanlah perusahaan yang memproduksi PRODUK hebat. Tapi perusahaan yang memproduksi LEADER hebat.
by @yuswohady
Research by @fachrezadp