Beberapa minggu terakhir mulai nyaring terdengar aliansi Ganjar-Anies melawan kubu “petahana” Prabowo-Gibran jika terjadi pemilu putaran kedua.
Dari sisi komunikasi n positioning apa “core message” yang harusnya disampaikan ke publik dengan adanya aliansi tersebut?
Positiong generik kontestasi capres esensinya ada dua, yaitu: penantang (challenger) dan petahana (incumbent).
Paslon 02 Prabowo-Gibran mengambil Positioning petahana dengan mengusung narasi “mempertahankan dan melanjutkan”.
Paslon 03 awalnya memiliki positioning petahana tapi kemudian gamang ketika last minute Gibran bergabung dengan Prabowo.
Paslon 01 tegas menggunakan positioning penantang dengan mengusung narasi “perubahan”.
Ketika nantinya betul paslon 01 dan 03 bersatu, maka positioning yang harus diambil adalah “mengambil yang terbaik” dari petahana dan penantang.
“Pick the both’s best”.
Artinya, aliansi ini akan:
+ MEMPERTAHANKAN dan MELANJUTKAN prestasi besar yang sudah dicapai petahana.
+ MEMBONGKAR dan “MENGOBATI” borok-borok yang ditinggalkan petahana. ini adalah “default positioning” yang selalu diambil paslon penantang.
Posisi “MEMPERTAHANKAN” tentu representasi oleh kubu Ganjar karena memang mereka punya legacy petahana.
Sementara posisi “MEMBONGKAR” direpresentasi oleh kubu Anies yang selama ini memang memiliki positioning kuat sebagai antitesis petahana.
Dengan demikian, maka narasi yang dibangun adalah, aliansi ini “mengatasi” musuh bersama mereka yaitu paslon 02 sebagai “petahana”.
Dan positioning ini akan betul-betul komplit, tak sekedar “Indomie”, tapi “Indomie pakai telor”.
by @yuswohadyResearch by @baguszin