TAILOR SWIFT EFFECT Pelajaran bagi Marketers

Uncategorized

Personal brand kalau sudah semikian hebat kekuatannya bisa melebihi perusahaan or produk.

Taylor Swift adalah salah satu personal brand hebat yang menjadi “mesin ekonomi” bagi kota-kota yang dikunjungi konsernya.

Para walikota di seluruh dunia berebut menggaet Swift untuk konser di kota mereka karena menggeliatkan perekonomian kota tersebut.

Turis meluap, hotel-hotel jadi overbook, penerbangan dan transportasi marak, resto/kafe penuh, merchandise laris-manis. Ekonomi kota menggeliat.

Inilah yang disebut: Taylor Swift Effect.

Apa pelajaran terbesar fenomena Taylor Swift Effect ini bagi marketer?

Banyak penyanyi hebat, tapi tak banyak yang bisa menghasilkan efek luar biasa seperti Taylor Swift Effect.

Apa yang membuat Taylor Swift stand-out?

Menurut saya karena bertahun-tahun sebelumnya Taylor Swift banyak menginvestasikan waktu dan energinya untuk membangun komunitas. Yaitu “COMMUNITY of FANS” alias Swifties.

Ini pula yang dilakukan BTS dengan ARMY.

Bagi personal brand Taylor Swift, Swifties berperan sebagai AMPLIFIER or PROPAGATOR yang memungkinkan “influence power”-nya menyebar begitu massif menjangkau jutaan “PENGGEMAR BIASA” seperti kita-kita.

Jadi puluhan ribu massa yang menonton konser Taylor Swift tersbeut sesungguhnya bukan fans fanatik, tapi penggemar biasa yang “kepelet” FOMO konser sang diva.

Jadi kekuatan utama Taylor Swift Effect sesungguhnya adalah COMMUNITY of FANS yang “menggoreng” konser sang diva yang kemudian menggerakkan FOMO effect ke penggemar biasa.

It’s the power of FOMO.

@yuswohady

Research by @_istihanifah

Bagikan Artikel ini ➙

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *