Habis nyoblos ngemal. Itu habit yang mulai muncul di kalangan masyarakat di hari pencoblosan.
Kenapa “pemilu promo” di hari pencoblosan begitu impactful?
Prinsip FOMO Marketing bekerja efektif di sini.
#1. LIMITED TIME
Brand dan pemilik mal berlomba2 menciptakan promo yang berlaku terbatas hanya satu hari. Jadi prinsip FOMO Marketing: “Limited Time, Limited Availability” dimanfaatkan brand/pemilik mal untuk “riding the wave” pemilu.
#2. IT’S FUN: “RAYAKAN”
Namanya “pesta demokrasi”, maka harus dirayakan. Stigma positif inilah yang kini diyakini banyak masyarakat kita. Bagi kaum urban, bentuk pesta itu adalah ngemal dan belanja diskon.
Perbincangan dan viral flyer promo di media sosial mengkatalisasi “aksi ikut-ikutan” para voters menyerbu mal mendulang promo yang dibesut brand.
#3. COMMON EXPERIENCE
Pasca nyoblos, sore dan malam ini netizen yg menyerbu promo di mal-mal (terutama makan-makan) akan membagi foto-foto “kelingking tinta” di IG & TikTok.
Aksi ini menciptakan apa yang saya sebut “COMMON EXPERIENCE”, yaitu pengalaman bersama netizen yang pada gilirannya akan menggerakkan kita untuk melakukan hal serupa.
Inilah kekuatan terbesar yg menggerakkan orang berduyun-duyun ke mal untuk memanfaatkan Pemilu Promo.
Inilah “The power of KELINGKING TINTA”.
by @yuswohady